Rabu, 24 November 2010

Mbah Maridjan Sang "Juru Kunci Merapi"

Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan (nama asli: Mas Penewu Surakso Hargo; lahir di Dukuh Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, 5 Februari 1927 – meninggal di Sleman, Yogyakarta, 26 Oktober 2010  pada umur 83 tahun adalah seorang juru kunci Gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Setiap gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi. Ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak tahun 1982.

Sejak kejadian Gunung Merapi akan meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi. Mbah Mardjan dikenal para penduduk disekitar kediamannya adalah orang yang sopan, beliau juga sesepuh yang terkenal di dusun Umbulharjo, Cangkringan, Yogyakarta. Beliau merupakan satu-satunya juru kunci merapi yang mempunyai kontak batin dengan Gunung Vulkanik teraktif didunia itu.
Mbah Maridjan juga orang yang low-profile pada setiap orang yang dia kenal, dia tak pernah sungkan untuk berteman atau berkenalan pada orang lain. Beliau sangat patuh pada Sri Sultan Hamengkubuwono IX karena pada tanggal 26 Oktober kemarin saat Sri Sultan Hamengkubuwono X memerintah Mbah Maridjan untuk turun gunung, tapi beliau bersih keras tidak mau, karena beralasan bahwa beliau belum mendapat wangsit atau petunjuk dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Karena pada tahun 2006 lalu saat gunung Merapi meletus dia tidak turun gunung karena mendapat petunjuk dari Sri Sultan hamengkubuwono IX, dan pada tanggal 26 oktober 2010 kemarin beliau ditemukan wafat dalam keadaan Sujud di kamar mandi kediamannya.

Ini merupakan kejadian yang sangat mengejutkan ketika sang "Juru Kunci Merapi" juga menjadi korban amukan "wedus gembel" Merapi. Dan Indonesia pun kembali berduka dengan banyaknya bencana yang terjadi di Tanah Air ini. siapakah yang akan mungkin bisa menggantikan Mbah Maridjan?? 
Kami akan selalu mengenang jasa-jasamu...

Selamat Jalan Mbah Maridjan sang "Juru Kunci Merapi" :)


http://id.wikipedia.org/wiki/Mbah_Maridjan

Sabtu, 20 November 2010

Peran Ilmu Sosial Dasar Dalam Perkuliahan

        Dalam masa perkuliahan kita sebagai mahasiswa di harapkan menjadi lulusan atau sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri dari :
-    Kemampuan akademik
-    Kemampuan Profesi
-    Kemampuan Pribadi

        Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki tersebut di atas, lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana yang cakap dan ahli di bidang yang ditekuninya, serta mau dan mampu mengapdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umunya.
        Untuk mewujudkannya para mahasiswa juga dituntut untuk percaya diri dalam bersosialisasi dengan orang lain, oleh sebab itu di perguruan tinggi, mahasiswa dibekali dengan ISD atau Ilmu Sosial Dasar.
Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga :

1.    Natural Sciences (Ilmu-Ilmu Alamiah), meliputi : Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
2.    Social Sciences (Ilmu-Ilmu Sosial), meliputi : Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi, dan lain-lain
3.    Humanities (Ilmu-Ilmu Budaya) meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian, dan lain-lain

        Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, pyscologi sosial.
         Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
        Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersindiri, karena ISD tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah ISD diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dalam pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tangkap, presepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka.

Tujuan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu mata kuliah umum adalah mahasiswa ;
a.    Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b.    Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c.    Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d.    Memahami jalan pikiran ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

         Jadi menurut saya sebagai mahasiswa mempunyai atau memahami Ilmu Sosial Dasar sangatlah penting dalam perkuliahan agar kemampuan yang kita punya bisa seimbang, tidak hanya hard skill dalam teknik yang kita tekuni melainkan soft skill dalam menganalisa dan memahami teknik yang kita tekuni.


Harwantiyoko dan Neltje F.Katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma, Depok. 1996