Senin, 14 Maret 2011

Gempa jepang setara dengan 6,7 Triliun ton TNT

Total energi yang dilepaskan oleh gempa besar yang terjadi Jumat pekan lalu di Sendai Jepang setara dengan ledakan 6,7 triliun ton bom TNT, atau sekitar seribu kali kekuatan seluruh senjata nuklir yang ada di bumi bila digabungkan.


http://assets.nydailynews.com/img/2011/03/12/gal_tsunami_japan_2.jpg

Seperti halnya gempa New Zealand yang belum lama ini terjadi, gempa 8,8 Skala Richter Chile tahun lalu, serta gempa Aceh 9,1 Skala Richter Aceh pada 2004, bencana yang terjadi di Jepang adalah hasil dari gaya geologis raksasa yang bekerja di sepanjang cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yang juga melewati sebagian besar wilayah Indonesia.

Seperti dilansir oleh situs DailyMail, dalam gempa kali ini lempeng Pasifik menghujam lempeng Filipina di zona subduksi, sehingga terjadi gempa 9 Skala Richter dengan episentrum yang terletak di sekitar 12,8 km dari Fukushima, di kedalaman 9,6 km.

Jepang sendiri merupakan negara tempat bertemunya beberapa lempeng, yakni lempeng Pasifik, lempeng Filipina, lempeng Amerika Utara, dan lempeng Eurasia. Tak heran bila kemudian Jepang sudah begitu akrab dengan gempa.

Pada Oktober 2004, sebuah gempa dengan magnitudo 6,8 menghantam daerah Niigata di Utara Japan, merenggut 65 jiwa dan 3.000 korban luka-luka. Itu merupakan gempa paling mematikan sejak gempa Kobe 1995 dengan magnitudo 7,3 yang mengambil lebih dari 6.400 nyawa.

Oleh karenanya bisa dikatakan bahwa Jepang adalah salah satu negara yang paling siap menghadapi bencana gempa. Sebab, di Jepang, gempa telah menjadi salah satu kurikulum bagi anak-anak sekolah, dan bangunan-bangunan di sana menerapkan standar yang ketat untuk menghadapi gempa.

Yang perlu diingat, gempa bumi besar tak hanya merenggut banyak nyawa dan kerusakan bangunan semata, tapi juga bencana yang lebih hebat, yakni tsunami yang bisa merenggut korban nyawa lebih besar lagi.

Dalam hal ini, gempa Sendai membangkitkan tsunami setinggi 10 meter dengan kecepatan sekitar 800 km per jam. Oleh karenanya korban jiwa di Jepang diperkirakan lebih dari 10 ribu orang.

Seorang geolog dari University of Edinburgh, Profesor Ian Main, mengatakan masih beruntung karena musibah ini terjadi di lokasi yang relatif lebih jauh dari daerah padat lain di Jepang.

Sumber :
teknologi.vivanews.com

Jika bersin sekali, bisa membuat ruangan terkontaminasi selama 1 jam!

Menurut laporan terbaru yang dipublikasikan Journal of Royal Society Interface, satu kali bersin bisa mengkontaminasi sebuah ruangan untuk periode waktu lebih dari satu jam.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/01/14/103191_ilustrasi-bersin_300_225.jpg

Peneliti dari Virginia Tech, Amerika Serikat, menganalisis sampel udara dari tiga buah pesawat terbang, ruang tunggu pada sebuah klinik kesehatan, dan tiga ruang perawatan. Hasilnya, separuh sampel udara yang diperoleh mengandung partikel udara yang terkontaminasi virus flu.

“Dari rata-rata satu meter kubik udara yang dijadikan sampel tercatat mengandung lebih dari 16 ribu partikel virus flu,” kata Linsey Marr, ketua tim peneliti dari Virginia Tech, seperti dikutip dari MedIndia.

Virus tersebut, menurut Marr, masih tetap aktif di udara meskipun telah lebih dari satu jam keluar dari saluran pernafasan penderita flu yang bersin.

Marr menyebutkan, mengingat tingginya konsentrasi virus tersebut di udara, jika seseorang terus menghirup udara di ruangan tersebut selama satu jam, jumlah virus sudah cukup untuk memicu infeksi.

“Partikel udara yang mengandung virus tersebut cukup kecil hingga memungkinkan satu partikel terkecil sekalipun bisa bertahan selama beberapa hari,” ucap Marr.

Sumber :
teknologi.vivanews.com

Bahaya jika terkena radiasi nuklir

Bencana di Jepang memicu kekhawatiran akan adanya kebocoran reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl tahun 1986. Dampak radiasi bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang.


http://dumalana.com/wp-content/uploads/2011/03/110312131637_fukushima_464x261_reuters.jpg

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian.

Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti dikutip dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.

http://cache1.asset-cache.net/xc/1166746.jpg?v=1&c=IWSAsset&k=2&d=77BFBA49EF878921F7C3FC3F69D929FDF20071ABB95B7B59558BAA7806BC4BD586B01C9CA7DE2E2FE30A760B0D811297

Editor kesehatan dari Foxnews Health, Dr Manny Alvarez mengatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi dan yang terakhir adalah seberapa lama korban terpejan oleh radiasi.

Ketiga faktor tersebut akan menentukan dampak apa yang akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.

Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut:
  1. Mual muntah
  2. Diare
  3. Sakit kepala
  4. Demam.

Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Pusing, mata berkunang-kunang
  2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
  3. Lemah, letih dan tampak lesu
  4. Kerontokan rambut dan kebotakan
  5. Muntah darah atau buang air besar mengeluarkan darah
  6. Tekanan darah rendah
  7. Luka susah sembuh.

Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun.

Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut.
  1. Kanker
  2. Penuaan dini
  3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
  4. Mutasi genetik.

Sumber :
health.detik.com

Tentang ‘dia’ contoh positif bagi saya dan motivasi saya untuk mengalahkannya !!


Dia lahir di Depok, 1 Juni 1990 bernama lengkap Vitria Rahmayanti dia adalah kakak kandung saya sendiri. Sekarang dia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan di Universitas Gajah Mada. Pipit panggilan akrab oleh teman-temanya, mungkin karena perbedaan umur kami yang tidak begitu jauh menjadikan kami bisa saling mengerti satu sama lain, dan sering juga kami bertengkar. Saling curhat tentang kehidupan masing-masing adalah rutinitas kami jika ada kesempatan bertemu, dimulai dari hal pribadi yang sangat serius sampai dengan lelucon yang hanya becanda.
Dari mulai Sekolah Dasar dia sudah menunjukan prestasi yang bisa dibilang hebat, tidak pernah jauh dari ranking 1 adalah hobinya menurut saya, di SMP dan SMA juga tidak jauh berbeda. Banyak sudah prestasi yang dia ukir walaupun tidak sehebat orang lain, tapi bagi saya itu sudah sangat cukup bagus ketimbang saya yang belum ada apa-apanya.
Sebenarnya kita sangat berbeda dalam tujuan hidup. Sebenarnya percakapan atau wawancara ini tidak dilakukan dengan dengan keadaan face to face, tetapi dengan telepon dan beberapa sms saja. Dia itu adalah orang yang typicalnya to the point dan tidak mau bertele-tele dalam menjelaskan sesuatu hal. Dia itu orang yang moody dan unpredictable, sehingga sangat susah membaca pikiran dia. Selain itu dia juga wanita yang suka hal-hal yang berbau seni, dia sering membuat gambar manga yang bisa saya bilang sangat bagus, lalu dengan puisi-puisi dan beberapa lagu yang dia buat. Dia juga orang yang cuek dengan penampilan dan tidak terlalu perfeksionis, dia sering bilang “Don’t judge the people by the cover, but judge the people by their lecture and their brain!!”. Bicara tentang tujuan hidup, dia adalah orang yang bercita-cita tinggi dan patut kita contoh dalam segi positifnya saja.
Di akhir SMA dia banyak mendapat beasiswa di beberapa perguruan tinggi ternama, dan itu semua gratis tanpa uang masuk ataupun uang gedung. Lalu dengan menimbang dari semua aspek dia memilih untuk kuliah di UGM, kebelutan saudara juga bertempat tinggal di Yogyakarta. Kami berdua bercita-cita untuk membahagiakan kedua orang tua kami sebelum membahagiakan diri sendiri, karena dengan bantuan materi dan doa dari orang tua kita lah kita menjadi seperti sekarang ini. Kita juga bersaing dalam segi positif siapakah yang akan lebih sukses dan bisa membahagiakan orang tua kami dahulu.
Di akhir SMA saya mencoba peruntungan untuk masuk perguruan tinggi keinginan saya dari mulai ITB serta UGM tapi nasib berkata lain, tidak satupun yang di terima mungkin karena saya SMK dan SMK itu bertujuan langsung bisa “pakai”. Alhamdulillah saya di terima kerja di salah satu perusahaan penyedia Internet di Bogor yaitu PT. BONET UTAMA, di situ saya di beri pengalaman yang tidak ada duanya. Dari mulai pengalaman di bidang computer sampai di bidang bersosialisasi. Dari situ juga saya berpenghasilan dan menabung sebagian penghasilan saya untuk biaya pendidikan dan sedikit membantu ekonomi keluarga. setelah hampir 1 tahun bekerja disana, dan tahun ajaran baru tiba, saya iseng mendaftar di Universitas Gunadarma via online registration. Dan pada saat di test juga mendapat level pertama. Dengan hasil jerih payah saya selama 1 tahun berkerja saya dapat meneruskan  pendidikan yang saya sangat ingin-inginkan.
Dari pengalaman dan kepribadian ini lah yang membuat kami sedikit berbeda dalam mengambil keputusan, cita-cita dan sedikit berbeda kemampuan otaknya. Pada suatu hari saya bertanya kepada dia.
Saya : “eh mbak pandangan hidup lu tuh kaya gimana??”.
Dia : “ pandangan hidup gw adalah gw yang kemarin adalah pengalaman untuk gw hari ini, gw yang hari ini adalah awal keberhasilan untuk gw besok!! Gw Cuma bisa berikhtiar, tapi Allah yang bakal menentukan”.
dia yang bisa membuat bangga, dia yang selalu di banggakan orang tua, dia yang selalu berprestasi, dia yang selalu didepan saya, dia Vitria Rahmayanti, dia kakak kandung saya, dia motivator saya dan sekaligus lawan saya!

Sesuatu Yang Menarik dari Gunadarma menurut saya pribadi

Dari mulai jadwal yang cukup padat pada semester awal, lalu dengan pembagian 3 sub plajaran, kemudian dengan jadwal praktikum yang sangat padat!! Itu yang menjadi beban setiap minggu, 6 kali praktikum dalam seminggu, dan hari sabtu pun dipakai untuk praktikum. Saya tidak tahu kenapa, apa mungkin ingin mengejar ketertinggalan dengan jurusan yang lain apa bagaimana, setidaknya berilah 1 hari libur dalam setiap minggu kecuali hari minggu. Selain itu adalah praktikum fisika, itu adalah momok yang sangat menyeramkan di banyak isu yang saya dengar, pembuatannya harus ditulis tangan, karena saya anak SMK, mungkin saya belum pernah membuat laporan tulis tangan, tidak seperti halnya di SMA. Lalu isu yang tersebar kita harus teliti mengerjakan laporan praktikum fisika itu, kita harus cermat dalam menulis karena salah sedikit saja akan di coret, jika ada tulisan yang sama akan di bagi rata dengan tulisan yang sama itu,, isu juga berkembang bahwa asisten Lab Praktikum Fisika Dasar itu galak-galak, dan tidak segan-segan untuk mencaci maki praktikan!! Hal itu lah yang membuat semakin horror dan menyeramkan praktikum itu.
Dimulai dari mengerjakan laporan pendahuluan yang luar biasa banyak dan harus di tulis tangan pula, pikiran tentang berbagai macam tugas sudah tidak fokus. Tidak ada waktu untuk beristirahat dengan tenang walau di hari minggu. “NO DAY WITH OUT HOMEWORK” mungkin kata-kata itu yang tepat menggambarkan pikiran saya saat ini. Memang kita tidak perlu mengeluh tentang semua ini karena demi kebaikan kita semua dan untuk masa depan yang lebih baik lagi, tapi setidaknya bisakan dalam 1 minggu kita bisa mendapat libur selain hari minggu?? Itu sangat membebankan pikiran kita, mengingat teman-teman saya juga banyak yang menetap di kos yang biasanya tiap minggu pulang, karena jadwal yang terlalu luar biasa ini membuat mereka menunda untuk bertemu keluarganya dirumah.
Yang makin membuat saya bingung adalah SKS kita yang tidak terlalu banyak ketimbang Universitas lain, tapi kenapa bisa di bilang dari hari senin – jum’at terutama kelas saya masuk jam 07.30 pulang jam 16.30?? apa yang salah dengan semua ini? Saya hanya bisa bertawakal dengan apa yang terjadi dan menerimanya dengan ikhlas dan berharap ini adalah yang terbaik yang saya hadapi dalam menempuh perjalanan hidup saya nanti.