Senin, 14 Maret 2011

Tentang ‘dia’ contoh positif bagi saya dan motivasi saya untuk mengalahkannya !!


Dia lahir di Depok, 1 Juni 1990 bernama lengkap Vitria Rahmayanti dia adalah kakak kandung saya sendiri. Sekarang dia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan di Universitas Gajah Mada. Pipit panggilan akrab oleh teman-temanya, mungkin karena perbedaan umur kami yang tidak begitu jauh menjadikan kami bisa saling mengerti satu sama lain, dan sering juga kami bertengkar. Saling curhat tentang kehidupan masing-masing adalah rutinitas kami jika ada kesempatan bertemu, dimulai dari hal pribadi yang sangat serius sampai dengan lelucon yang hanya becanda.
Dari mulai Sekolah Dasar dia sudah menunjukan prestasi yang bisa dibilang hebat, tidak pernah jauh dari ranking 1 adalah hobinya menurut saya, di SMP dan SMA juga tidak jauh berbeda. Banyak sudah prestasi yang dia ukir walaupun tidak sehebat orang lain, tapi bagi saya itu sudah sangat cukup bagus ketimbang saya yang belum ada apa-apanya.
Sebenarnya kita sangat berbeda dalam tujuan hidup. Sebenarnya percakapan atau wawancara ini tidak dilakukan dengan dengan keadaan face to face, tetapi dengan telepon dan beberapa sms saja. Dia itu adalah orang yang typicalnya to the point dan tidak mau bertele-tele dalam menjelaskan sesuatu hal. Dia itu orang yang moody dan unpredictable, sehingga sangat susah membaca pikiran dia. Selain itu dia juga wanita yang suka hal-hal yang berbau seni, dia sering membuat gambar manga yang bisa saya bilang sangat bagus, lalu dengan puisi-puisi dan beberapa lagu yang dia buat. Dia juga orang yang cuek dengan penampilan dan tidak terlalu perfeksionis, dia sering bilang “Don’t judge the people by the cover, but judge the people by their lecture and their brain!!”. Bicara tentang tujuan hidup, dia adalah orang yang bercita-cita tinggi dan patut kita contoh dalam segi positifnya saja.
Di akhir SMA dia banyak mendapat beasiswa di beberapa perguruan tinggi ternama, dan itu semua gratis tanpa uang masuk ataupun uang gedung. Lalu dengan menimbang dari semua aspek dia memilih untuk kuliah di UGM, kebelutan saudara juga bertempat tinggal di Yogyakarta. Kami berdua bercita-cita untuk membahagiakan kedua orang tua kami sebelum membahagiakan diri sendiri, karena dengan bantuan materi dan doa dari orang tua kita lah kita menjadi seperti sekarang ini. Kita juga bersaing dalam segi positif siapakah yang akan lebih sukses dan bisa membahagiakan orang tua kami dahulu.
Di akhir SMA saya mencoba peruntungan untuk masuk perguruan tinggi keinginan saya dari mulai ITB serta UGM tapi nasib berkata lain, tidak satupun yang di terima mungkin karena saya SMK dan SMK itu bertujuan langsung bisa “pakai”. Alhamdulillah saya di terima kerja di salah satu perusahaan penyedia Internet di Bogor yaitu PT. BONET UTAMA, di situ saya di beri pengalaman yang tidak ada duanya. Dari mulai pengalaman di bidang computer sampai di bidang bersosialisasi. Dari situ juga saya berpenghasilan dan menabung sebagian penghasilan saya untuk biaya pendidikan dan sedikit membantu ekonomi keluarga. setelah hampir 1 tahun bekerja disana, dan tahun ajaran baru tiba, saya iseng mendaftar di Universitas Gunadarma via online registration. Dan pada saat di test juga mendapat level pertama. Dengan hasil jerih payah saya selama 1 tahun berkerja saya dapat meneruskan  pendidikan yang saya sangat ingin-inginkan.
Dari pengalaman dan kepribadian ini lah yang membuat kami sedikit berbeda dalam mengambil keputusan, cita-cita dan sedikit berbeda kemampuan otaknya. Pada suatu hari saya bertanya kepada dia.
Saya : “eh mbak pandangan hidup lu tuh kaya gimana??”.
Dia : “ pandangan hidup gw adalah gw yang kemarin adalah pengalaman untuk gw hari ini, gw yang hari ini adalah awal keberhasilan untuk gw besok!! Gw Cuma bisa berikhtiar, tapi Allah yang bakal menentukan”.
dia yang bisa membuat bangga, dia yang selalu di banggakan orang tua, dia yang selalu berprestasi, dia yang selalu didepan saya, dia Vitria Rahmayanti, dia kakak kandung saya, dia motivator saya dan sekaligus lawan saya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar