Senin, 14 November 2011

Digital Music


Musik Digital adalah reproduksi suara dari sinyal digital yang telah dirobah keasalnya menjadi sinyal analog, perekaman suara digital dengan cara pengkodean angka biner hasil dari perobahan sinyal suara analog dengan bantuan frekwensi sampling. Musik digital bisa juga berasal dari suara sintetis, contoh peralatan sumber suara sintetis MIDI merupakan sumber suara digital berbagai instrumen musik yang bisa dimainkan oleh pemusik. Bentuk penyimpanan sinyal digital dalam media berbasis teknologi komputer. Format digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas.
Pertama, ada 2 cara memproduksi musik yaitu dengan cara Analog dan Digital.

1.  Analog.

Selain suara manusia (yang mampu menirukan berbagai macam instrumen musik), penemuan phonograph dan tape recorder juga membawa pengaruh penting dalam memproduksi musik. Hal ini disebabkan karena keduanya, selain bisa memutar musik, juga mampu merekam musik. Dari sinilah proses merekam dimulai kemudian berkembang hingga kini.

Deskripsi sederhana merekam secara Analog adalah rekaman sebuah instrumen yang suara aslinya diubah menjadi sinyal listrik, kemudian direkam oleh alat perekamnya (phonograph atau tape recorder).

Dahulu kala – sebelum alat perekam terdiri dari banyak track- yang kita dengarkan adalah rekaman live. Band maupun orkestra direkam secara live. Keterbatasan teknologi ini (tidak bisa merekam track by track) akhirnya menjadikan para pemusik harus mahir memainkan lagu yang akan direkam. Sehingga, ketika rekaman tidak banyak terjadi pengulangan. Maklum, biaya sewa studio rekaman bisa terbilang mahal.

Atas nama penghematan biaya, para pemusik pun dituntut untuk bisa one take. Soalnya pengulangan  take, selain membuat biaya membengkak juga akan merusak mood, emosi serta dinamika lagu yang sedang direkam. Belum lagi, jika ada permasalahan-permasalahan yang datang dari pihak luar lalu mengganggu take dengan kebocoran “suara-suara  yang tak diundang”.

Saya pernah mendengar cerita tentang musisi senior Indonesia yang harus mengulang rekaman karena suara kereta api ikut terekam dalam musik mereka. Atau karena peredam studio rekaman yang kurang bagus, seringkali kebisingan suara di luar studio ikut terekam seperti  suara bajaj atau hujan deras.

Konsekuensi dari rekaman live ini adalah, musisi bisa mempertanggung jawabkan apa yang mereka rekam. Dibuktikan melalui penampilan live mereka yang terdengar sama dengan apa yang kita dengar di piringan hitam atau kaset.

Setelah ditemukannya perekam multi track, rekaman mulai bisa dilakukan secara track by track dan tidak harus live. Perekaman instrumen bisa dilakukan terpisah & tidak lagi harus dilakukan dalam waktu bersamaan. Teknologi ini pun memudahkan kita untuk mengulang dan menambal sulam karya yang direkam.

Dampak lainnya, adalah teknologi ini memberi jalan kepada para pemusik yang tidak terlalu apik dan mahir dalam hal teknis untuk mulai merekam karyanya. Perbedaan antara penampilan live dan apa yang kita dengar di piringan hitam dan kaset mulai terjadi di masa ini. 


2.  Digital

Teknologi ini terbangun secara bertahap dimulai dari ditemukannya -pulse code modulation pada tahun 1937- yang terus menerus berkembang sampai sekarang. Secara sederhana, cara kerja teknologi digital adalah menampilkan ulang (represent) sinyal analog menjadi sinyal digital. Lalu, sinyal analog diubah menjadi data dengan cara memberikan nomor biner (angka 0 dan 1) terhadapnya. Sinyal digital pun juga mudah untuk digandakan dan dibaca ulang.

Kombinasi antara penemuan multi track (analog) lalu disempurnakan dengan computer recording (digital) inilah yang menyebabkan kita sekarang bisa rekaman di kamar pribadi (home recording). Apalagi proses rekamannya jadi jauh lebih mudah dan murah. Cara pengoperasian software-nya pun bisa dibilang ramah untuk  pemula. Kapasitas track-nya juga banyak memberikan keleluasaan dalam mengaransemen lagu.

Keunggulan lainnya, duplikasi data bisa sekehendak hati. Belum lagi beragam macam efek untuk meng-aransemen, mixing dan bahkan mastering agar bisa menghasilkan karya yang mendekati kualitas musik hasil olahan studio analog kelas dunia.

Di Indonesia, booming penggunaan software multi track mulai terjadi di akhir tahun 90-an. Garage Band, Cakewalk dan Fruity Loops jadi awalan sebelum lalu beralih ke software yang lebih pro seperti Logic, Nuendo ataupun Pro tools. Bertebarannya karya musisi Indonesia di jejaring sosial myspace.com maupun soundcloud.com menjadi bukti bahwa home recording membawa pengaruh positif bagi pertumbuhan musik di Indonesia.

Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :

MP3

MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.
WAV

WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.

AAC

AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.

WMA

Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.

Ogg Vorbis

Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.

Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

Real Audio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.

MIDI

Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.

Konsumsi Musik Digital
Streaming 
Streaming bisa kita nikmati pada layanan di website-website musik seperti halnya radio, streaming juga memiliki server khusus yang menyetel musiknya dan menyebarkanya.

Radio Satelit
Musik yang di sebarkan oleh Radio Satelit biasanya mempunyai alamat-alamat sesuai dengan stasiun radionya, setiap stasiun radio memiliki chanel-chanel yang berbeda pula

Media Player
Sekarang banyak para penggemar musik yang beralih ke media player karena media player bisa kita mainkan sendiri tanpa harus ada server atau chanel-chanel khusus untuk mendengarkan musik, kita hanya perlu mempunyai file-file musik kesukaan kita dan kita tinggal menyetelnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar